Metode Glenn Doman Pada Anak Cerebral Palsy
Metode Glenn Doman juga bias diaplikasikan pada anak-anak cerebral palsy atau anak berkebutuhan khusus yang lain. Prinsipnya adalah membentuk “patterning” sesuai tahap perkembangan anak. Latihan yang dilakukan juga mengajarkan anak tentang gerakan yang benar, dengan pengulangan gerakan sebanyak mungkin dan sesering mungkin, sehingga anak mudah melakukan asosiasi persepsi dan gerakan tersebut bisa tersimpan di memori otak dengan baik. Programnya juga 24 hours treatment along life.
Assessment yang harus dilakukan antara lain :
- reflex primitive
- kemampuan yang sudah dimiliki anak
- spastisitas (dengan skala Ashworth)
- pola bernafas anak (terutama pada CP athetoid, dimana pola nafasnya paling jelek, bicara dan bernafas tidak bisa sinkron)
- usia pasien
- penyebab CP
- letak kerusakan di otak
- gerakan normal yang dilakukan
- persepsi
- asosiasi
- kognitif
- diagnosis medis dan diagnosa fisioterapi
- pemeriksaan sensoris ( semua panca indera)
Dalam pelaksanaannya perlu dipersiapkan antara lain :
- anak harus dalam suasana nyaman
- lingkungan cukp suplai Oksigen
- sesuai kondisi sehari-hari, arahkan gerakan yang normal (programnya sama dengan aktifitas sehari-hari, selama 24 jam, tapi ditambah dengan terapi-terapi khusus yang sifatnya patterning untuk memudahkan anak mengingat dalam memorinya)
- frekuensi latihan, intensitas, durasi (gerak yang normal) treatmentnya dari bangun tidur ke tidur lagi, bahkan tidur pun harus ditata (terapis yang paling baik adalah orang tuanya). Semakin banyak yang harus diberikan, semakin baik, maka harus mengunakan waktu dengan baik.
Musuhnya adalah waktu dan gravitasi :
- pola sinergis yang muncul karena pasien tidak mampu mengantisipasi adanya gravitasi (sehingga gerakan CP dan stroke mengambang). Jika belum bias melawan gravitasi, maka tidak bias menapak, sehinga centering tubuh juga tidak bias (contohnya kalau pasien stroke ke sisi yang sehat, kalau CP ke arah yang sesuai tipe CPnya)
- Semakin tidak bias memanfaatkan waktu, makadianggap loose hasilnya, sehingga harus menggunakan waktu dengan baik.
Bentuk latihannya yaitu :
Stimulasi sensoris-gerak. Semakin kognitifnya tidak terganggu semakin baik fungsinya untuk menyimpan memori. Dalam metode ini tidak ada stretching
Untuk stroke hemorage, latihan ini baru dilakukan setelah 4 minggu karena pembuluh darah dan tekanan darahnya masih rawan.
Gerakan metode ini dirasa berat, sehingga perlu oksigern dan air / elektrolit yang cukup dan baik, terutama bagi otak.
Misalnya; Pasien CP; bias merangkak dengan gaya spastic CP (berarti sudah bias telentang, tengkurap, latihan duduk “W” sit );
# repaterning : posisi tengkurap, kemudian dilatih merayap (paling tidak sampai 100 x), dilakukan jangan sendirian (terapis) karena untuk tangan dan kaki bersamaan.
Latihan ini bisa dikombinasi, antara lain :
- Latihan mobilisasi (trunk: rotasi, flexi, extensi)
- Latihan pada posisi tidur miring ; latihan shoulder (glenohumeral),kmeudian mobilisasi scapula, tungkai (saat mobilisasi tungkai pada posisi miring, tubuhnya harus tetap lurus)
- Latihan patterning merayap (merayap ditempat, tidak berpindah tempat)
- Posisikan merangkak, kemudian setelah ada reaksi anak akan merangkak, maka kita rangkakkan, bias berpindah tempat
Aktivitas yang digunakan adalah aktivitas sehari-hari, misal latihan merayap 30x, kalau capek istirahat, kemudian dilanjut lagi teru menerus selama 24 jam, yang totalnya bias hamper 500x gerakan merayap.
Programnya selama 24 jam: misakan, saat tidur posisinya seperti apa, jika dimandikan maka posisinya seperti apa, kemudian duduknya, makannya seperti apa. Baru setelah itu program khusus patterning dan stretching dan mobilisasi. (twenty four hours along life)
Latihan tidak boleh dilakukan samapai “over” training. Program dengan force penuh 4-6 jam. Latihan yang terstruktur lebih baik hasilnya, begitu juga dalam melatih anak membaca.
Resume oleh:
Lyza Nur Khafidha
Vega Ary Putri
Disampaikan dalam Pertemuan Fisiopedi yang diadakan di YPAC (Yayasan Penyandang Anak Cacat) pada tanggal 15 Juli 2009 dengan pembicara ibu Nawangsasi Takarini M.Physio tersebut membahas tentang metode Glenn Doman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar