Jangan anggap remah bila ukuran lingkar kepala si kecil tak sesuai perkembangannya. Artinya, ada yang tak berkembang sempurna di otaknya.
Dikatakan mikrosefali bila ukuran lingkar kepalanya di bawah 2 standar deviasi atau minus rata-rata, dari standar baku yang sesuai dengan usia, jenis kelamin dan ras. Jadi kepalanya tampak kecil. Penampilannya bisa sebagai CP, retardasi mental, gangguan bicara, autism atau malah normal, tergantung penyebabnya.
GENETIK DAN DIDAPAT
Mikrosefali bisa terjadi karena familia / factor genetic / keturunan. Misal, karena bapak / ibunya punya kepala kecil hingga anak lahir kepalanya juga kecil. Tapi, ini biasanya normal.
Bisa juga karena patologis. Bapak dan ibunya punya ukuran kepala normal, tapi anak yang dilahirkan kepalanya kecil. Ini bisa akibat infeksi, semisal ibu waktu hamil mengalami gangguan plasenta atua kekurangan nutrisi sehingga berpengaruh pada perkembangan otak janinnya. Bisa juga karena sebab yang tak diketahui (idiopatik).
Pada mikrosefali terdapat keterlambatana perkembangan dan hamper semua pusat terkena, semisal pusat bahasa, pusat gerak, dan lain-lain. Terutama pada masalah bahasa dan intelegensinya. Memang kecenderungan keterlambatannya kea rah menta, kendati bisa juga ditemui gejala keterlambatan motorik, seperti diplegia spastic atau hemiplegia.
PENGOBATAN
Pada prinsipnya, komplikasi tergantung seberapa parah kerusakan otaknya. Peengobatan pada anak pun umumnya tergantung penyebabnya. Misal, bila karena infeksi toksoplasma diberilah obat-obat anti toksoplasma, begitupun bila karena sitomegalovirus.
Biasanya anak diobati selama setahun. Lalu, misal, bila anak mikrosefali yang normal, kemudian sampai terjadi CP, maka pengobatannya pun sama seperti pada CP. Pengobatannya juga simptomatik. Jadi kalau anak timbul kejang, diberi obat anti kejang. Selain juga dengan pemberian terapi-terapi, semisal fisioterapi, dan lain-lain. Umumnya anak sulit berkembang normal karena tak banyak pengobatan yang bisa dilakukan pada kerusakan otak ini.
Source: nakita
[Home] [Forum Diskusi] [About Us] [Contact Us ]
====================================
Download ebook
Selasa, September 29
Jumat, September 11
MENGENAL CEREBRAL PALSY
Cerebral Palsy bisa terjadi akibat infeksi di kandungan atau saat dilahirkan. Bisa juga infeksi terjadi dalam masa tumbuh kembang si anak. Secara harafiah cerebral berarti otak dan palsy adalah kelumpuhan. cerebral palsy atau CP merupakan gangguan / kelainan tonus otot / kelumpuhan yang disebabkan gangguan menetap di otak. Manifestasi kelainan otot ini bisa bermacam-macam; ada yang lemas, kaku sekali, ada yang tangannya bergerak-gerak terus. Hal ini sangat tergantung di mana lokasi kerusakann otak terjadi.
Sebagian besar CP amat berat kondisinya dan yang diharapkan adalah anak bisa mandiri. Jadi yang dilakukan adalah memaksimalkan kemampuan anak dan bukan dengan tujuan menyembuhkan penyakitnya.
TIGA BAGIAN PENYEBAB
Pada dasarnya penyebab CP terbagi sebagai berikut;
A. Sebelum Lahir
Masalahnya mungkin terjadi pada saat pembuahan berlangsung dan selama bayi di kandungan sehingga menghasilkan keadaan tak normalyang berhubungan langsung dengan kerusakan jaringan saraf.
Faktor-faktornya antara lain:
• Ibu menderita penyakit / infeksi
Ini merupakan bawaan lahir. Gangguan pada bayi mungkin muncul di awal kehamilan, yaitu masa- masa penentu bagi pertumbuhan dan pembentukan tubuh janin.
Contohnya ibu terserang infeksi rubella, toksoplasma, atau sitomegalo virus yang bisa terjadi pada usia kehamilan trimester pertama. Gangguan juga bisa muncul saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga. Penyebab lain, ibu menderita penyakit berat seperti tifus, kolera, malaria kronis, sifilis, TBC, dan lainnya yang berpengaruh pada janin. Infeksi-infeksi ini mengganggu perkembangan jaringan otak hingga menimbulkan kerusakan jaringan otak. Jadi, saat bayi lahir, jaringan otaknya tak berkembang sempurna dan memungkinnkan terjadi CP.
• Perilaku ibu
Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum-minuman keras. Begitu juga ibu yang mengalami depresi dan tekanan darah tinggi. Semua ini bisa merusak janin, baik mental maupun fisik.
• Masalah gizi
Ini berkaitan juga dengan masalah social ekonomi. Ibu yang tinggal dengan kondisi ekonomi kurang mampu sementara anaknua banyak, otomatis asupan gizinya pun kurang, masalah gizi ini akhirnya akan terbawa smpai anaknya lahir. Ibu hamil yang menderita kekurangan gizi akan berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan otak janinnya. Alhasil, bisa menyebabkan kerusakan jaringan di otak.
B. Saat Lahir
• Terkena infeksi jalan lahir
Ini cukup sering mengakibatkan ketidaknormalan bayi karena terjadi gangguan pada proses persalinan. Jalan lahir itu kotor dan banyak kuman. Jika ibu mengalami infeksi TORCH, misal, bayi bisa terkena infeksi jalan lahir tersebut.
• Hipotoksik Iskemik Ensefalopati /HIE
Saat lahir, bayi dalam keadaan tak sadar. Bahkan tak menangis justru mengalami kejang hingga kekurangan oksigen ke otak. Akibatnya, jaringan otak rusak. Keaddan ini sering terjadi pada bayi yang lahir dengan nilai Apgar anak sangat rendah (di bawah 4)
• Kelahiran yang sulit
Sebetulnya, pemakaian alat bantu seperti vakum saat persalinan tak masalah, kok. Yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya di jalan lahir karena berbagai penyebab, semisal kepala bayi lebih besar dari panggul ibu, atau ada lilitan tali pusat sehingga ditarik tak mau keluar atau ibu tak kuat menerannya. Akibatnya, bayi tak bisa bernafas dan ini akan berpengaruh langsung ke otak.
• Asfiksia
Bayi lahir tak bernafas. Bisa karena paru-parunya penuh cairan atau karena ibu mendapatkan anestesi (obat bius) terlalu banyak. Karena bayi tak bernafas, organ otak yang sensitive terhadap oksigen tak mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini dapat merusak otak.
• Bayi lahir prematur
Termasuk bayi beresiko tinggi mengalami gangguan karena lahir belum waktunya atau kurang dari 32 minggu. Kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan jaringan organ tubuhnya belum sempurna. Termasuk jaringan di otaknya.
• Berat lahir rendah
Selain bobotnya rendah, bayi kekurangan nutrisi. Meski lahir cukup bulan tapi bobotnya kurang dari 2500 gram. Ini bisa terjadi karena ibu kekurangan gizi saat hamil sehingga perkembangan janin terlambat.
• Perdarahan otak
Perdarahan di bagian otak dapt mengakibatkan penyumbatan hingga anak menderita hidrosefalus. Perdarahan dapat pula menekan jaringan otak hingga terjadi kelumpuhan.
• Bayi kuning
Jika bayi mengalami kuning yang berbahaya, semisal karena kelainan inkompatibilitas golongan darah, yaitu ibu bergolongan O sedangkan bayinya A atau B. selain itu, bayi yang mengalami hiperbilirubunemia atau kuning yang tinggi, lebih dari 20 mg/dl hingga bilirubin bebasnya melekat di jaringan otak. Ini menyebabkan perkembangan jaringan otak terganggu. Karena itu, bayi kuning harus segera mendapat penanganan tepat di minggu pertama kejadian.
C. Sesudah Lahir
Biasanya paling rentan terjadi di usia –usia 0-3 tahun. Ada banyak penyebabnya. Antara lain,
• Infeksi pada selaput otak atau jaringan otak
Umumnya bayi usia muda sangat rentan terhadap penyakit, semisal meningitis dan ensefalitis pada usia setahun pertama. Ada kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak dan jaringan otak bayi hingga menimbulkan gangguan pada perkembangan otaknya.
Bila infeksinya terjadi di bawah usia 3 tahun, umumny akan mengakibatkan CP. Sebab, pada waktu itu otak sedang dalam perkembangan menuju sempurna. Jadi, anak yang terkena infeksi meningitis ( radang selaput otak) di usia 5 tahun dan menjadi lumpuh, ia tak disebut CP melainkan komlikasi meningitis.
• Kejang / stuip
Dapat terjadi karena bayi terkena penyakit dan suhu tubuhnya tinggi hingga timbul kejang. Kejang dapat pula karena infeksi yang dialami si anak. Kemungkinan lain, anak menderita epilepsy. Kejang-kejang, terutama yang lama dapat menimbulkan gangguan di otak.
• Karena trauma / benturan
Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka di kepala, apalagi luka di bagian dalam kepala / perdarahan di otak , dapat menyebabkan kerusakan jaringan otaknya. Kerusakan tergantung dari hebatnya atau kuatnya benturan. Akibatnya, sebagian kecil jaringan otak rusak. Memang tak bisa dilihat secara pasti seberapa besar kerusakan otak yang terjadi.
Disandur dari Nakita : Memahami dan Menangani Anak dengan Kebutuhan Khusus (Cerebral Palsy): Mengenal Cerebral Palsy. 2002
Sebagian besar CP amat berat kondisinya dan yang diharapkan adalah anak bisa mandiri. Jadi yang dilakukan adalah memaksimalkan kemampuan anak dan bukan dengan tujuan menyembuhkan penyakitnya.
TIGA BAGIAN PENYEBAB
Pada dasarnya penyebab CP terbagi sebagai berikut;
A. Sebelum Lahir
Masalahnya mungkin terjadi pada saat pembuahan berlangsung dan selama bayi di kandungan sehingga menghasilkan keadaan tak normalyang berhubungan langsung dengan kerusakan jaringan saraf.
Faktor-faktornya antara lain:
• Ibu menderita penyakit / infeksi
Ini merupakan bawaan lahir. Gangguan pada bayi mungkin muncul di awal kehamilan, yaitu masa- masa penentu bagi pertumbuhan dan pembentukan tubuh janin.
Contohnya ibu terserang infeksi rubella, toksoplasma, atau sitomegalo virus yang bisa terjadi pada usia kehamilan trimester pertama. Gangguan juga bisa muncul saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga. Penyebab lain, ibu menderita penyakit berat seperti tifus, kolera, malaria kronis, sifilis, TBC, dan lainnya yang berpengaruh pada janin. Infeksi-infeksi ini mengganggu perkembangan jaringan otak hingga menimbulkan kerusakan jaringan otak. Jadi, saat bayi lahir, jaringan otaknya tak berkembang sempurna dan memungkinnkan terjadi CP.
• Perilaku ibu
Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum-minuman keras. Begitu juga ibu yang mengalami depresi dan tekanan darah tinggi. Semua ini bisa merusak janin, baik mental maupun fisik.
• Masalah gizi
Ini berkaitan juga dengan masalah social ekonomi. Ibu yang tinggal dengan kondisi ekonomi kurang mampu sementara anaknua banyak, otomatis asupan gizinya pun kurang, masalah gizi ini akhirnya akan terbawa smpai anaknya lahir. Ibu hamil yang menderita kekurangan gizi akan berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan otak janinnya. Alhasil, bisa menyebabkan kerusakan jaringan di otak.
B. Saat Lahir
• Terkena infeksi jalan lahir
Ini cukup sering mengakibatkan ketidaknormalan bayi karena terjadi gangguan pada proses persalinan. Jalan lahir itu kotor dan banyak kuman. Jika ibu mengalami infeksi TORCH, misal, bayi bisa terkena infeksi jalan lahir tersebut.
• Hipotoksik Iskemik Ensefalopati /HIE
Saat lahir, bayi dalam keadaan tak sadar. Bahkan tak menangis justru mengalami kejang hingga kekurangan oksigen ke otak. Akibatnya, jaringan otak rusak. Keaddan ini sering terjadi pada bayi yang lahir dengan nilai Apgar anak sangat rendah (di bawah 4)
• Kelahiran yang sulit
Sebetulnya, pemakaian alat bantu seperti vakum saat persalinan tak masalah, kok. Yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya di jalan lahir karena berbagai penyebab, semisal kepala bayi lebih besar dari panggul ibu, atau ada lilitan tali pusat sehingga ditarik tak mau keluar atau ibu tak kuat menerannya. Akibatnya, bayi tak bisa bernafas dan ini akan berpengaruh langsung ke otak.
• Asfiksia
Bayi lahir tak bernafas. Bisa karena paru-parunya penuh cairan atau karena ibu mendapatkan anestesi (obat bius) terlalu banyak. Karena bayi tak bernafas, organ otak yang sensitive terhadap oksigen tak mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini dapat merusak otak.
• Bayi lahir prematur
Termasuk bayi beresiko tinggi mengalami gangguan karena lahir belum waktunya atau kurang dari 32 minggu. Kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan jaringan organ tubuhnya belum sempurna. Termasuk jaringan di otaknya.
• Berat lahir rendah
Selain bobotnya rendah, bayi kekurangan nutrisi. Meski lahir cukup bulan tapi bobotnya kurang dari 2500 gram. Ini bisa terjadi karena ibu kekurangan gizi saat hamil sehingga perkembangan janin terlambat.
• Perdarahan otak
Perdarahan di bagian otak dapt mengakibatkan penyumbatan hingga anak menderita hidrosefalus. Perdarahan dapat pula menekan jaringan otak hingga terjadi kelumpuhan.
• Bayi kuning
Jika bayi mengalami kuning yang berbahaya, semisal karena kelainan inkompatibilitas golongan darah, yaitu ibu bergolongan O sedangkan bayinya A atau B. selain itu, bayi yang mengalami hiperbilirubunemia atau kuning yang tinggi, lebih dari 20 mg/dl hingga bilirubin bebasnya melekat di jaringan otak. Ini menyebabkan perkembangan jaringan otak terganggu. Karena itu, bayi kuning harus segera mendapat penanganan tepat di minggu pertama kejadian.
C. Sesudah Lahir
Biasanya paling rentan terjadi di usia –usia 0-3 tahun. Ada banyak penyebabnya. Antara lain,
• Infeksi pada selaput otak atau jaringan otak
Umumnya bayi usia muda sangat rentan terhadap penyakit, semisal meningitis dan ensefalitis pada usia setahun pertama. Ada kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak dan jaringan otak bayi hingga menimbulkan gangguan pada perkembangan otaknya.
Bila infeksinya terjadi di bawah usia 3 tahun, umumny akan mengakibatkan CP. Sebab, pada waktu itu otak sedang dalam perkembangan menuju sempurna. Jadi, anak yang terkena infeksi meningitis ( radang selaput otak) di usia 5 tahun dan menjadi lumpuh, ia tak disebut CP melainkan komlikasi meningitis.
• Kejang / stuip
Dapat terjadi karena bayi terkena penyakit dan suhu tubuhnya tinggi hingga timbul kejang. Kejang dapat pula karena infeksi yang dialami si anak. Kemungkinan lain, anak menderita epilepsy. Kejang-kejang, terutama yang lama dapat menimbulkan gangguan di otak.
• Karena trauma / benturan
Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka di kepala, apalagi luka di bagian dalam kepala / perdarahan di otak , dapat menyebabkan kerusakan jaringan otaknya. Kerusakan tergantung dari hebatnya atau kuatnya benturan. Akibatnya, sebagian kecil jaringan otak rusak. Memang tak bisa dilihat secara pasti seberapa besar kerusakan otak yang terjadi.
Disandur dari Nakita : Memahami dan Menangani Anak dengan Kebutuhan Khusus (Cerebral Palsy): Mengenal Cerebral Palsy. 2002
Selasa, September 8
Undangan Pertemuan Fisiopedi Surakarta bulan September
Pertemuan FisioPedi Surakarta bulan September 2009 akan diadakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 10 September 2009
Tempat : Rumah Bp. Slamet Rujito,
Jl. Matoa 2 no. 16, Surakarta (sebelah Masjid Baitur Rohim / dekat ATMI)
Waktu : 14.00 WIB s.d Selesai
Tema : Brain Booster
NaraSumber : Nawangsasi Takarini, M.Physio
Nb:
Kontribusi peserta:
* Mahasiswa = Rp. 10.000,-
* Umum = Rp 20.000,-
Hari : Kamis
Tanggal : 10 September 2009
Tempat : Rumah Bp. Slamet Rujito,
Jl. Matoa 2 no. 16, Surakarta (sebelah Masjid Baitur Rohim / dekat ATMI)
Waktu : 14.00 WIB s.d Selesai
Tema : Brain Booster
NaraSumber : Nawangsasi Takarini, M.Physio
Nb:
Kontribusi peserta:
* Mahasiswa = Rp. 10.000,-
* Umum = Rp 20.000,-
Langganan:
Postingan (Atom)